
Perpustakaan merupakan sarana penunjang yang sangat penting bagi dunia pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, dunia usaha bahkan meluas pada semua sektor kegiatan dan kehidupan manusia baik di lingkungan instansi/lembaga pemerintahan maupun di perkantoran swasta. Untuk mendukung penyelenggaraan maupun pelaksanaan kegiatan sehari-hari bagi keperluan pimpinan maupun masyarakat pengguna informasi lainnya, terutama dalam rangka tahapan perencanaan, membuat program-program kegiatan, pelaksanaan analisis, pemantapan kebijakan-kebijakan, pengambilan keputusan, maupun dalam penulisan laporan penelitian dan lain sebagainya, perpustakaan memegang peranan yang sangat penting.
Hal ini sejalan dengan fungsi yang dimiliki perpustakaan yaitu sebagai sarana sumber belajar, penelitian, informasi, rekreasi, serta dapat memberi kontribusi penting dalam rangka penyelenggaraan kegiatan organisasi tersebut. Maka sebagai konsekwensi yang harus dipenuhi oleh perpustakaan salah satunya adalah berusaha menyediakan bahan pustaka yang baik guna memenuhi kebutuhan informasi seluruh pengguna perpustakaan tanpa ada batasan usia dan kondisi fisik sesuai dengan fungsi perpustakaan sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas menegaskan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia menjamin kelangsungan hidup setiap warga negara, termasuk bagi penyandang disabilitas. Mereka mempunyai kedudukan hukum dan memiliki hak asasi yang sama sebagai Warga Negara Indonesia, dan juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari warga negara serta masyarakat Indonesia. Kesamaan kedudukan hukum dan hak asasi tersebut juga berlaku untuk mendapatkan layanan publik. Dalam konteks tersebut, berperilaku adil dan tidak diskriminatif dalam memberikan layanan adalah merupakan suatu keharusan bagi penyelenggara pelayanan publik termasuk perpustakaan.
Berdasarkan Undang-Undang No 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan Pasal 5 ayat (3) adalah: “Masyarakat yang memiliki cacat dan/atau kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial berhak memperoleh layanan perpustakaan yang disesuaikan dengan kemampuan dan keterbatasan masing-masing.” Pasal tersebut menegaskan bahwa seluruh warga negara Indonesia berhak memperoleh layanan perpustakaan termasuk masyarakat penyandang difabel. Mereka berhak memperoleh layanan perpustakaan sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan yang dimiliki oleh para difabel.
Penyandang disabilitas yang dalam percakapan sehari-hari disebut sebagai orang cacat, sering dianggap sebagai warga masyarakat yang tidak produktif, tidak mampu menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sehingga hak-haknya pun diabaikan. Untuk itu mereka perlu mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah dan kepedulian dari masyarakat agar mereka bisa mandiri dalam menjalani kehidupan, bukan menjadi beban masyarakat dan keluarga.
Untuk maksud tersebut, Kepala Bidang Pengolahan, Layanan dan Pelestarian Bahan Perpustakaan, Bapak Andi Musfaat, yang saat ini sedang mengikuti pelatihan kepemimpinan administrator pada Puslatbang KMP Lembaga Administrasi Negara Makassar membuat terobosan peningkatan layanan perpustakaan melalui aksi perubahan yang diberi judul Pelita Lara, Pojok Literasi Peduli Disabilitas Layanan Ramah. Gagasan ini terinspirasi dari Pojok Literasi Baca yang biasanya ada sudut ruangan sekolah-sekolah, taman baca dan pusat-pusat pembelajaran. Pojok literasi atau pojok baca merupakan sarana yang efektif untuk memberikan akses dalam rangka meningkatkan minat baca, kreativitas dan kemampuan literasi kepada masyarakat. Inilah yang ingin direplikasikan pada Perpustakaan Umum Kabupaten Sorong dengan mengkhususkan pada pemustaka berkebutuhan khusus. Implementasi dari aksi perubahan tersebut pada Perpustakaan Umum Kabupaten Sorong telah menyediakan sarana khusus bagi kaum disabilitas yang ingin datang berkunjung di Perpustakaan kami.
Untuk rencana pengembangan kedepan, Perpustakaan Umum Kabupaten Sorong akan melengkapi sarana dan prasarananya dengan akses jalan seperti jalan blok, ramp untuk kursi roda, pegangan tangga, toilet khusus dan lain-lain agar pengunjung perpustakaan berkebutuhan khusus bisa menikmati layanan perpustakaan dengan aman dan nyaman.